Rabu, 08 Juni 2016

Budidaya Ikan Lele di Kolam Trepal



INVESTASI 95 RIBU HASIL 30 JUTA/BULAN, MAU ? 
TERBATAS UTK 20 ORANG, KHUSUS HARI INI
 
http://ngalirterus.com
20 JUTA PERBULAN DENGAN MODAL 95 RIBU, MAU? 
KUNJUNGI WWW.NGALIRTERUS.COM
 
http://ngalirterus.com
DAFTAR 95 RIBU, KERJA 2 JAM DAPET 500 RIBU, MAU? 
TERBATAS UTK 20 ORANG, KHUSUS HARI INI
 
http://ngalirterus.com
MAU GAJI 20 JUTA ? KERJA 2 JAM MODAL CUMA 95 RIBU 
KUNJUNGI WWW.NGALIRTERUS.COM
 
http://ngalirterus.com

Ikan lele adalah jenis ikan tawar yang sangat banyak diminati oleh masyarakat, harganya yang merakyat juga tekstur dan rasa yang gurih dan nikmat membuat lele sangat familiar dan banyak digandrungi oleh semua kalangan masyarakat dari usia muda sampai yang tua. Saat ini banyak kita jumpai rumah makan dan kios-kios pinggir jalan yang mengusung menu utama lele, masakannya bervariasi mulai dari pecel lele, lele goreng dan lain-lain. Permintaan masyarakat yang sangat tinggi inilah yang membuat pemasok lele menjadi kewalahan, nah bagi Anda yang berminat membudidayakan lele tetapi tidak ada lahan yang lebar, maka Anda bisa menggunakan teknik kolam lele yang cara pembuatannya cukup mudah.Membudidayakan lele di kolam terpal juga mempunyai beberapa keunggulan, nah inilah sedikit pengetahuan yang akan Admin berikan tentang budidaya lele di kolam terpal:


Bahan untuk membuat kolam:
  1. Siapkan terpal sesuai ukuran yang diinginkan nantinya.
  2. Kayu, batu bata, papan, atau kerangka besi lainnya.
  3. Tali, paku dan kawat atau alat penunjang untuk membuat kerangka. Jika kerangka kayu tentu harus membutuhkan palu dan mungkin gergaji.
  4. Alat lainnya seperti lem atau ember.
Cara pembuatan kolam terpal:
Untuk populasi 100 ekor lele maka luas kolam terpal yang dibutuhkan adalah (P 2m x L 1m x T 0,6m) P=panjang l=lebar T=tinggi. Nah jika ingin mengembangkan dalam jumlah banyak tinggal di kalikan saja dengan lebar tersebut. Contoh (P 4m x L 2m x T 0,6) bisa menampung 200 ekor lele dan seterusnya, yang perlu di perhatikan adalah panjang dan lebar kolam.

Penebaran bibit:

Hasil gambar untuk bibit ikan lele


Budidaya lele untuk konsumsi, maka sebaiknya Anda menggunakan bibit yang berukuran 5-7 cm. Bibit yang unggul adalah benih terlihat aktif melakukan oksigenasi, gesit, agresif dan cerah, ukuran terlihat sama rata, warna sedikit lebih terang.
Langkah-langkahnya adalah:
  1. Siapkan bak / ember;
  2. Masukan air kolam yang akan di jadikan budidaya ikan kedalam ember/bak;
  3. Masukan Benih Lele yang akan Di tebar;
  4. Diamkan Selama Kurang lebih selama 30 Menit (tujuan agar benih ikan melakukan penyesuain dengan air kolam bakal budidaya) dan untuk menghilang stres ikan setelah di pindahkan dari habitat penangkaran dan akan masuk kehabitat baru;
  5. Setelah 30 menit benih dapat di tebar ke dalam kolam baik kolam tanah maupun kolam terpal. 
Penebaran benih baik di lakukan pada pagi atau malam hari karena di waktu pagi atau malam hari kondisi air relatip stabil. Setelah lele berumur lebih dari 20 hari, lele perlu disortir dengan menggunakan bak penyortir berukuran 9 -12 cm. Alasannya dilakukan sortir karena, ikan lele yang lebih kecil akan sulit untuk mendapatkan makanan karena kalah cepat dengan yang lebih besar dan dapat memperlambat laju pertumbuhan ikan sebagian.

Pengaturan Kualitas air:Air kolam akan berkurang karena proses penguapan maka perlu tambahkan air sampai tingkat air kembali ke posisi normal. Pada tingkat air 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga). Warna air yang terbaik bagi ikan lele berwarna hijau menunjukkan bahwa kualitas air yang baik untuk ikan lele. Lele tidak suka air jernih dan air akan berubah merah ketikan ikan sudah dewasa untuk siap panen.

Kedalaman air:
Kolam jangan terlalu dangkal karena penguapan akan membuat ikan menjadi terlalu panas. Tentunya ini akan membuat ikan menjadi kelelahan dan mati. Solusinya adalah dengan menambahkan air telah surut kembali ke posisi yang telah ditentukan. 
Selain itu perlu untuk menambahkan tanaman air seperti kangkung, daun talas / talas, dan eceng gondok. Fungsi sebagai tanaman peneduh, selain itu juga dapat menyerap racun yang terkandung dalam air kolam. tingkat air kolam 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga).


Pakan untuk budidaya ikan lele



Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada banyak sekali merek dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik adalah pakan yang menawarkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR adalah rasio jumlah pakan berbanding pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakan.
Untuk mencapai hasil maksimal dengan biaya yang minimal, terapkan pemberian pakan utama dan pakan tambahan secara berimbang. Bila pakan pabrik terasa mahal, silahkan cobamembuat sendiri pakan lele alternatif.

a. Pemberian pakan utama

Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele adalah protein (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral.
Berbagai pelet yang dijual dipasaran rata-rata sudah dilengkapi dengan keterangan kandungan nutrisi. Tinggal kita pandai-pandai memilih mana yang bisa dipercaya. Ingat, jangan sampai membeli pakan kadaluarsa.
Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap harinya ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Misalnya, ikan lele dengan bobot 50 gram memerlukan pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tubuh) per ekor. Kemudian setiap 10 hari ambil samplingnya, lalu timbang dan sesuaikan lagi jumlah pakan yang diberikan. Dua minggu menjelang panen, persentase pemberian pakan dikurangi menjadi 3% dari bobot tubuh.
Jadwal pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan ikan. Frekuensinya 4-5 kali sehari. Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih kecil harus lebih sering. Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam hari.
Ikan lele merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari. Pertimbangkan pemberian pakan lebih banyak pada sore dan malam hari. Si pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan. Berikan pakan saat ikan lele agresif menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah terlihat malas untuk menyantapnya.

b. Pemberian pakan tambahan

Selain pakan utama, bisa dipertimbangkan juga untuk memberi pakan tambahan. Pemberian pakan tambahan sangat menolong menghemat biaya pengeluaran pakan yang menguras kantong.
Apabila kolam kita dekat dengan pelelangan ikan, bisa dipertimbangkan pemberian ikan rucah segar. Ikan rucah adalah hasil ikan tangkapan dari laut yang tidak layak dikonsumsi manusia karena ukuran atau cacat dalam penangkapannya. Bisa juga dengan membuat belatung dari campuran ampas tahu.
Keong mas dan limbah ayam bisa diberikan dengan pengolahan terlebih dahulu. Pengolahannya bisa dilakukan dengan perebusan. Kemudian pisahkan daging keong mas dengan cangkangnya, lalu dicincang. Untuk limbah ayam bersihkan bulu-bulunya sebelum diumpankan pada lele.
Satu hal yang harus diperhatikan dalam memberikan pakan ikan lele, jangan sampai telat atau kurang. Karena ikan lele mempunyai sifat kanibal, yakni suka memangsa sejenisnya. Apabila kekurangan pakan, ikan-ikan yang lebih besar ukurannya akan memangsa ikan yang lebih kecil.

Pengendalian hama dan penyakit

Hama yang paling umum dalam budidaya ikan lele antara lain hama predator seperti linsang, ular, sero, musang air dan burung. Sedangkan hama yang menjadi pesaing antara lain ikan mujair. Untuk mencegahnya yaitu dengan memasang saringan pada jalan masuk dan keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam.
Penyakit pada budidaya ikan lele bisa datang dari protozoa, bakteri dan virus. Ketiga mikroorganisme ini menyebabkan berbagai penyakit yang mematikan. Beberapa diantaranya adalah bintik putih, kembung perut dan luka di kepala dan ekor.
Untuk mencegah timbulnya penyakit infeksi adalah dengan menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan, menjaga kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran 28oC. Selain penyakit infeksi, ikan lele juga bisa terserang penyakit non-infeksi seperti kuning, kekurangan vitamin dan lain-lain.

Panen:



Setelah Kurang lebih selama 90 hari, ikan akan dipanen. Pemanenan dilakukan dengan menyortir dengan memilih ikan yang layak untuk dikonsumsi (dijual) ukuran biasanya 4 sampai 7 ekor per kg atau sesuai dengan keinginan pembeli, maka ukuran yang lebih kecil dipelihara kembali.

Demikianlah artikel singkat tentang cara budidaya ikan lele, semoga bermanfaat bagi para pembaca, terutama yang saat ini sedang berminat untuk mencoba budidaya ikan lele.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar